25 Maret 2012

Cinta dan Umur

Hem! Mencoba bercerita akan hari-hari beberapa tahun lalu ketika daku masih berstatus ‘SingleҀ�, yang well cukup menarik untuk diceritakan, sebenernya mo dari kemarin-kemarin ceritanya, apa daya tugas kuliah bejubel dan kerjaan yang seabrek menghambat jari ini untuk menulis dan bercerita.
Sekarang aku mau cerita tentang percakapanku yang cukup menarik dengan 2 temen sekelasku, Fara dan Dhea. Entah bagaimana bisa percakapan kami ini berawal, ya ujug-ujug aja kita ngomongin masalah ginian. Ok lah, pertamanya Fara pamer katanya dia punya kenalan orang asing di sebuah situs internid yang jadi penyedia pertemanan dengan foreign alias orang asing dari negeri antah berantah sonoh. Dia dengan semangadh empat limanya mempromosikan 'keasyikan' berteman dengan para bule-bule itu,
"Bikin penpalsblahblahblahdotkom deh, seruuu tauuu..", ampe ujan lokal dah tuh mulutnya berbusa saking semangadhnya. Padahal waktu itu udah hampir tengah hari di mana matahari lagi garang-garangnya.
"Oh, temenan ama bule gitu ya.. pernah denger sih..", aku nanggepin dengan acuh tak acuh. Gak minat banget juga sih, for what? Yang ada ntar malah kagak jelas juntrungannya lagi. Dhea yang les inggris-nya begitu masuk langsung level 10 aja cuma adem ayem ajah, nampak mimik mukanya berkata: "Kagak tertarik, gw tertarik ama anak cina yang ada di korea sonoh ”. Entah maksud dia 'To Ming Se' atau 'Tom n Jerry' daku kagak ngerti..:D. . Kami pun berada dalam keheningan sesaat.
"Aku kemaren liat kamu wall-wallan di FB ama siapa tuh namanya? Panji Katrok Batok Golok apaaa gitu...", aku membuka percakapan lagi, ngomong ke Fara menanyakan nama cowoknya yang entah kenapa aku selalu salah nyebutinnya :D.
"Panji Kartiko Bagol Blook, Ichaaaaa...", si Fara histeris, mencak-mencak karna aku untuk keseribu sekian kalinya salah mengucapkan nama cowoknya. Ya maap, abis nama meuni susah gitu, yakin dah itu bukan nama aseli hheu...
Keheningan menyergap kami lagi.
Fara pun angkat bicara lagi, "Gw di penpals itu dapet temen cowok dari turkey, ganteeeenggggg banget tauuuukkkk...", masya ALLAH nih anak, histerisnya kagak nahan dah. Ultrasonik abis suaranya. Lebih dari 20 KHz, hanya dapat dimengerti lumba-lumba dan kelelawar, [lah kok aku bisa denger, berarti aku........? ] hehe.. pissdotyeah. "Wew...", aku menanggapi biasa. Dhea apalagi. Masih melamunkan kecengan cinanya *dipeuncit*.
Dia sibuk ngotak-ngatik HP Nokia Touchscreennya, warna HP-nya asik punya, merah, aku hanya menatap mupeng dari kejauhan. Ngeliatin HP-nya loh bukan ngeliatin Fara-nya, hehe *hey, i'm still normal! :D*.
"Niiiiiiiiiih, liaaaaaaaaaatttttttttttt.....", masya ALLAH *lagi-lagi aku hanya bisa beristighfar dalam hati*, manteb abis dah tuh suaranya, menggaung sampai kaki-kaki langit!
Di HP-nya terpampang sesosok lelaki berkacamata, bertampang campuran antara arab dan eropa *maksudnya cha...?* Aku langsung berkomentar, "Yang kayak gitu mah di Jogja juga banyak!"
Dezigh! Ih waw, nohok banget ya Farrr, duh maap.. maap.. itu kan hanya opiniku. hehe.. "Ya beda lah chaaaa..", kata Fara masih membela sang lelaki gantengnya itu. "Iya.. iya dah.. di Jogja kan cowok pake kacamata juga banyak..", tukasku mengakhiri debat kusir.
Entah kenapa kalo ngeliat laki-laki ato perempuan pake kacamata aku selalu berpikiran, "Pasti orang jogja..", udah ter-setting secara otomatis dalam benakku, hehe..
"Tapi umurnya udah 20, cha...", wajahnya menunjukkan air muka yang kecewa.
"Oooo...", aku nanggepin biasa. Sebenernya pinginnya cuap-cuap "Pacaran tuh blahblahblahblah...", tapi yang ada ntar kena semprot. Slow but sure yang penting, haaaaaaaaaaaaaaah... *lelah aku melihat orang pacaran bertebaran di mana-mana *elap peluh* .
Krik krik krik krik....:D
Kita pun terdiam lagi, dilamunkan pikiran masing-masing...
"Aku malah nggak suka yang seumuran...", tukasku mengundang tatap 2 temanku itu. "Soalnya aku kan anak sulung, jadi pinginnya yang lebih tua, biar bisa ngimbang sifatnya, kalo laki-laki seumuran kita pan masih dibawah rata-rata dewasanya..", lanjutku lagi. Berusaha meralat (baca : Ngeles) .
"Aku juga sih... minimal 3 taun lebih tua...", kata Fara sepaham. "Yap, aku malah kalo bisa yang beda 5 taun ato lebih, hehe...", aku nyengir-nyengir kuda nggak karuan.
"Iiiih, gw malah gak mau yang lebih dari 3 taun... Pinginnya yang setaun aja...", Dhea yang dari tadi bengong kayak sapi ompong akhirnya angkat bicara juga. Fiuh, finally dheeee kau ngomong juga ....
Persepsi masyarakat kan kebanyakkan emang menganggap yang umurnya beda jauh tuh terasa gimanaaaa gitu. Padahal aku malah pingin jarak umurku dengan suamiku ntar agak jauh, biar ada panutan dewasa yang bisa ku contoh *hoho, ngomongku udah kayak udah tua ajeh :p*.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam aja ama Bunda Khodijah 15 tahun bedanya. Dengan bunda Aisyah apalagi itu. Tapi keluarganya bahagia, sakinah mawaddah warahmah. Hayooohhh....? mau ngomong apa ente coba..? :D
Pernah sharing juga dengan beberapa teman, setidaknya bukan aku duluan yang mancing pembicaraan, hehe, biasa lah, pikiran mereka masih berkisar PACARAN, bukan BERSUAMI atau MENIKAH, terpaut berapa jauh kah jarak di antara mereka? rata-rata menjawab setahun atau 2 tahun, malah banyak juga yang jawab seumuran.
Ketika bagianku ditanya, aku jabarkan pikiranku dan nyebutinnya SUAMI ya bukan PACAR, mereka langsung tertawa termehek-mehek *halah, ngeri*. Dan kerap kali kata, "Suka om-om ku terima..", well, aku ditanya kan? Ya ku jawab apa adanya :
"Yang penting bagaimana kita bisa saling mengisi, bukan saling menumpahkan. Bagaimana kita saling menyeimbangi, bukan saling memberatkan. Bagaimana kita saling menerima dengan penuh keikhlasan, bukan saling memaksa untuk suatu perubahan. Bagaimana kita saling berproses, bukan saling mengejar nilai akhir ".
Yang pasti kalau saya pribadi, Say no pacaran sebelum nikah sampai kapan pun! Karena sesuatu yang diharamkanNya pasti akan jatuh kepada sesuatu yang tidak baik. Dan aku nggak mau pacaran kelak bisa berdampak buruk kepada keluargaku kelak, bahkan sampai pada keturunan.. Wa iyadzubillah..
Soal umur mah, haa, manusia bisa berencana ALLAH jua lah yang menentukan semua taqdir hamba-hambaNya. Kholaaaasss. 50 ribu tahun sebelum penciptaan alam semesta. Jadi bukan berarti doyan daun tua, om-om, atau apa... Tapi aku butuh seseorang yang sudah jauh lebih dewasa, untuk membimbingku yang belum dewasa, menjadi semakin dewasa di sampingnya..
Andai pikiranku ini bisa ditransfer ke seluruh remaja Indonesia, alangkah bahagianya.. Well, setidaknya, aku menulis di note ini dunia sudah bisa melihatnya, walau hanya sekedar lirikan mata...


http://banypurnama.blogspot.com/2010/12/2010/12/cinta-dan-umur.html 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar