27 Maret 2012

SIAPA KITA?APA TUJUAN KITA DICIPTAKAN?

“Siapakah kita? Dan Apa Tugas dan Tujuan Hidup kita di Dunia ini???”

(Prolog) : Aaah gag usah sok muslim dech km, baru anak kemarin sudah sok menasehati!!!
Urus diri km sendiri gak usah dech km campurin hidup ku deng…an sok menasehati Hidupku. Hidup, hidup ku , Diri, diri ku sendiri, jadi urusin dech hidupmu sendiri. Hay hidup ini mudah dan indah. Kecil dimanja, Muda foya-foya. Tua,kaya raya. Mati, masuk surga…

***
weeww jLebb Deggg !!! sedih rasanya ketika aku mendengar semua kata-kata itu, hmmm mungkin itulah bahan candaan anak muda jaman sekarang, yaa aku tahu mungkin itu hanya sebuah candaan, tapi terkadang ada juga yang mempunyai prinsip seperti itu.
Hmm tahu kah kalian sahabatku yang aku sayangi hidup ini memang indah namun dibalik semua keindahan tak ada yang abadi kita semua tahu itu, namun hanya keindahan alam akhirat sajalah yang akan abadi, …
sekarang mari aku beritahu
Siapakah kita? Serta Tugas dan Tujuan Hidup kita di Dunia ini..!!!
“Dia Telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata” (QS.16:4)
“Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim)”. (QS.23:13)
Dia menciptakan kamu dari seorang diri Kemudian dia jadikan daripadanya isterinya dan dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. tidak ada Tuhan selain Dia; Maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?
“ Tiga kegelapanitu ialah kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup anak dalam rahim.” (QS.39:6)
“Kemudian kami letakkan dia dalam tempat yang kokoh (rahim)“. (QS.77:21)
“Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS.3:6)
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (QS.16:78)
”Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.” (QS.32:9)

“Katakanlah: “Dia-lah y`ng menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati”. (tetapi) amat sedikit kamu bersyukur.”(QS.67:23)
“Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), Karena itu kami jadikan dia mendengar dan Melihat.” (QS.76:2)
Tahukah kalian, berapa lama kita dikandung ibunda kita?? Sampai kita dilahirkan? Masihkah kita durhaka pada ibunda dan ayahanda kita??
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia Telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: “Ya Tuhanku, tunjukilah Aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang Telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya Aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadakudengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya Aku bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang yang berserah diri”. (QS.46:15)

Sehingga memang benarlah jika Allah mewajibkan kita berbuat baik(birrul walidain) pada kedua orang tua kita, berkata ‘ah’ saja pada keduanya, kita tidak dibenarkan, apalagi sampai melebihi itu?? Sungguh itu perbuatan durhaka.

Lalu, masihkan kita tidak tahu siapakah kita ini sebenarnya??? Siapakah Tuhan kita?? Masihkah kita tidak tahu akan semua ini?? Dimana mata, hati dan pendengaranmu wahai manusia??

Baiklah kita lanjutkan kalau begitu,

Sungguh Dialah yang menciptakan kita dari tanah, sebagaimana dalam firmanNya:
“Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, Kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), Maka jadilah Dia”. (QS.3:59)
Dialah Tuhan yang telah menciptakan kita dari tanah dan Dia pulalalah yang telah menetapkan ajal (kematian) kita hidup didunia ini, sebagaimana dalam firmanNya:
“Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukannya ajal (kematianmu), dan ada lagi suatu ajal yang ada pada sisi-Nya (yang dia sendirilah mengetahuinya), Kemudian kamu masih ragu-ragu (tentang berbangkit itu).” (QS.6:2)
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk,” (QS.15:28)

Oleh karena itu, sepatutnya kita tunduk dan patuh kepadaNya
“Maka apabila Aku Telah menyempurnakan kejadiannya, dan Telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.” (QS.15:29)

Masihkah kita akan berpaling dariNya, Tuhan yang telah menciptakan kita??
Kawannya (yang mukmin) Berkata kepadanya – sedang dia bercakap-cakap dengannya: “Apakah kamu kafir kepada (Tuhan) yang menciptakan kamu dari tanah, Kemudian dari setetes air mani, lalu dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna? (QS.18:37)

Yaa ayyuhal ikhwah, masihkah kita meragukan kekuasaanNya? Ingatlah akan hari berbangkit kelak, dimana kita dikumpulkan dipadang mahsyar, tanpa alas kaki, tanpa selembar kainpun yang menempel pada tubuh kita, matahari berada sejengkal diatas ubun-ubun kita, wajah-wajah penuh kebingungan pada waktu itu, tiada yang sempat memikirkan seorang pada yang lainnya, semuanya saling mencemaskan akan dirinya sendiri, lalu diberikanlah kitab amal kita, ada yang diberikan dari tangan kanan dan adapula yang dari tangan kiri, berbahagialah yang mendapatkannya dengan tangan kanan, dan sungguh celakalah orang yang mendapatkannya dari tangan kiri, tak terpikirkankah kita akan semua itu???
“Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka (ketahuilah) Sesungguhnya kami Telah menjadikan kamu dari tanah, Kemudian dari setetes mani, Kemudian dari segumpal darah, Kemudian dari segumpal daging yang Sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan dalam rahim, apa yang kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, Kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, Kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya Telah diketahuinya. dan kamu lihat bumi Ini kering, Kemudian apabila Telah kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.” (QS.22:5)

Renungkanlah semua ini wahai saudaraku, kekuasaan Allah, yang telah menciptkan kita itu nyata, renungkanlah ayat ini:
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, Kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak.” (QS.30:20)

Tidakkah kita memahami semua ini? Memahami akan kuasaNya atas penciptaan kita??
subhanaKa…yaa Rabb.
“Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah Kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, Kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, Kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), Kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya)”. (QS.40:67)

Tidak ada yang pantas untuk kita sombongkan akan diri ini, kita hanyalah dari tanah, tak lebih seperti sebuah termbikar…lalu apa yang membuat kita menyombongkan diri wahai saudaraku…?
“Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar,” (QS.55:14)
Sudah pahamkah siapa diri kita ini sebenarnya? Siapa yang telah menciptakan kita wahai saudaraku?

Kalau sudah paham, sekarang kita bahas untuk apa kita diciptakanNya? Apa tugas kita? Apa tujuan kita hidup didunia ini?
“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang Telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa,”(QS.2:21)
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS.2:30)

Apakah kalian mengira disamping Allah ada Tuhan lain??? Siapakah yang memperkenankan doa kita saat kesulitan? Yang menghilangkan kesusahan kita? Adakah Tuhan yang lain selain Allaah?
“Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? amat sedikitlah kamu mengingati(Nya).” (QS.27:62)

Sahabatku Ibnu Jauzi, Said Al-Khatiri berkata : “Nasehat itu bagaikan cambukan, cambukan tidak lagi terasa sakit ketika telah berlalu, sakitnya cambukan terasa, ketika sedang dicambuk (dinasehati)”.
Sahabatku Namun nasehat haruslah terus disampaikan karena setiap muslim pasti menginginkan kebaikan bagi saudaranya sebagaimana dia pun telah mendapatkan kebaikan.
Sahabatku Rasulullah kita pernah memberi nasihat pada seorang pemuda yaitu Ibnu ‘Umar. “Hiduplah engkau di dunia seakan-akan engkau adalah orang asing atau bahkan seorang pengembara.” (HR. Bukhari no. 6416).
Sahabatku, negeri asing dan tempat pengembaraan yang dimaksudkan di sini adalah dunia, sedangkan negeri tujuannya adalah akhirat. yang namanya orang asing adalah orang yang tidak memiliki tempat tinggal dan tempat berbaring, namun dia dapat mampir sementara di negeri asing tersebut. Lalu dalam hadits di atas dimisalkan lagi dengan pengembara. Seorang pengembara tidaklah mampir untuk istirahat di suatu tempat kecuali hanya sekejap mata. Di kanan kirinya juga akan dijumpai banyak rintangan, akan melewati lembah, akan melewati tempat yang membahayakan, akan melewati teriknya padang pasir dan mungkin akan bertemu dengan banyak perampok. Itulah permisalan yang dibuat oleh nabi kita Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hidup di dunia itu hanya sementara sekali, bahkan akan terasa hanya sekejap mata. Renungkanlah hadist ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku tidaklah mencintai dunia dan tidak pula mengharap-harap darinya. Adapun aku tinggal di dunia hanyalah seperti pengendara yang berteduh di bawah pohon dan beristirahat, lalu meninggalkannya.” (HR. Tirmidzi no. 2551. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan Abi Daud).
Hidup di dunia sungguh sangat singkat. Semoga kita bisa merenungkan hal ini.
Sahabatku… ingatlah akhirat di hadapanmu Semoga hatimu terenyuh dengan nasehat Ali bin Abi Tholib berikut. Ali berkata, “(Ketahuilah) dunia itu akan ditinggalkan di belakang. Sedangkan akhirat akan ditemui di depan. Dunia dan akhirat tersebut memiliki bawahan. Jadilah budak akhirat dan janganlah jadi budak dunia. Hari ini (di dunia) adalah hari beramal dan bukanlah hari perhitungan. Sedangkan besok (di akhirat) adalah hari perhitungan dan bukanlah hari beramal lagi.” ingatlah akhiratmu. Ingatlah kematian dapat menghampirimu setiap saat dan engkau tidak dapat menghindarinya. Janganlah terlalu panjang angan-angan. Siapkanlah bekalmu dengan amal sholeh di dunia sebagai bekalmu nanti di negeri akhirat. Perbaikilah aqidahmu, jauhilah syirik, jagalah shalatmu janganlah sampai bolong, tutuplah auratmu dengan sempurna janganlah sampai mengumbarnya, dan berbaktilah pada kedua orang tuamu dengan baik. Semoga Allah memberi taufik padamu. Semoga kita dapat dikumpulkan bersama para Nabi, Shidiqin, Syuhada, dan Sholihin.

Sekarang siapakah Tuhan kita itu? Sudah kah kita mengenalNya dengan baik? Apa sifat-sifatNya? Apa nama-nama baikNya (Asmaul Husna).

“Katakanlah: Dia-lah Allah, yang Maha Esa.” (QS.112:1)
“Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu”. (QS.112:2)
“Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,” (QS.112:3)
”Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” (QS.112:4)

Dan Dialah Allah, Rabbuna, yang telah menciptkan kita semua, tiada lain hanya agar kita mengabdi kepadaNya,
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS.51:56)

Tak sepatutnya atas semua nikmat Allah yang telah diberi ini, kita lupa akan hakikat penciptaan kita, apalagi kita kufur kepadaNya, semoga kita semua termasuk dalam hambaNya yang pandai bersyukur, hamba yang takwa padaNya, hamba yang selalu dalam keridhaanNya. Allaahumma aamiin..
Jika ada salah kata itu dari diri Azzam sendiri, dan kebenaran itu datangnya dari Allah swt.
Apa yang ada pada kita hari ini, haruslah kita syukuri, banyak diantara saudara kita yang lebih dibawah kita keadaannya, janganlah menjadi hamba yang tidak pandai bersyukur, sekecil apapun,sebentuk apapun itu pemberianNya, syukurilah, dengan begitu semoga Allah akan menambah dengan pemberian yang jauh lebih baik lagi yaa ikhwah.

Satu hal, hidup didunia ini jangan pernah merasa aman dan selamat dari murka Allah, meski kita saat ini bersama-sama para ulama, lingkungan kita sangat mendukung keimanan kita, saudara-saudara kita shalih, kita sering mengaji, banyak sedekah, sering infaq, melakukan kenbaikan yang banyak, tapi siapa yang menjamin semua itu akan bisa menyelamatkan kita? Siapa yang menjamin amal-amal kita pada hari ini diterima semua olehNya? Janganlah lena akan keadaan hidup kita saat ini.

Semoga kita semua selamat dari hidup didunia ini, dan kelak dikembalikan disurgaNya. Allahumma aaamiin..


http:/banypurnama.blogspot.com/2012/27/siapa-kita-apa-tujuan-kita-diciptakan?.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar