26 Maret 2012

Hal hal yang menghapus iman

A. Syirik
  1. Pengertian Syirik Kita mengimani bahwa tidak ada yang menyerupai atau melebihi Allah swt, baik zat Nya, sifat-Nya, maupun Af ’al-Nya (perbuatan-Nya).
Menyamakan Allah swt dengan makhkluk ciptaan-Nya
merupakan kekeliuran yang besar. Menyamakan sifat makhluk dengan khalik (Allah swt) termasuk kekafiran pula. Apabila manusia mempunyai sifat pandai, Allah swt maha pandai; manusia hidup, Allah swt Maha hidup; manusia kaya, Allah swt Maha kaya; manusia membuat, Allah Maha Membuat. Berdasarkan uraian di atas, syirik adalah perbuatan, perkataan, atau sikap menyekutukan Allah swt dengan selain Dia, baik dalam ketaatan, pengabdian, pujian, permohonan,
ketergantungan,
 keimanan, maupun dalam hokum. Orang yang melakukan syirik disebut musyrik. Syirik itu kadang- kadang tidak dirasakan pelakunya dan tidak kelihatan oleh orang lain. Sabda Rasulullah saw : Artinya : “Syirik itu lebih halus (merasuknya pada orang mukmin) dari suara jalannya semut di atas batu licin pada malam yang gelap gulita. Maka serendah- rendahnya syirik adalah mencintai seseorang karena kecurangannya dan membenci seseorang karena kejujuran/ keadilannya. ” (HR. Al Hakim) Perbuatan syirik merupakan perbuatan yang bertentangan dengan ajaran agama dan termasuk dosa besar yang tidak akan diampuni Allah swt. Firman Allah swt : “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu, bagi siapa yang dikehendakiNya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar ” . (QS. An- Nisa` : 48) Firman Allah swt : Artinya : sesungguhnya orang yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga dan tempatnya adalah neraka tidaklah ada bagi orang-orang yang dzalim itu seorang penolongpun. ” (QS Al-Maidah 5 : 72) Sabda Rasulullah saw : Artinya : “Barang siapa mati tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, pasti ia akan masuk surga dan barang siapa mati menyekutukan Allah dengan sesuatu, pasti ia akan masuk neraka. ” (HR. Muslim) Syirik terdiri dari dua macam, yaitu syirik jali dan syirik khafi.

a. Syirik jali, yaitu syirik jelas atau terang. Artinya, menyekutukan Allah swt atau menyembah selain Allah swt secara jelas dan terang- terangan. Contoh, menyembah berhala atau patung, menyembah matahari, dan menyembah bintang.

b. Syirik khafi, yaitu syirik samar-samar atau tersembunyi. Artinya, melakukan sesuatu perbuatan yang mengarah kepada syirik. Contohnya, mempercayai benda- benda atau hewan- hewan tertentu memiliki kekuatan gaib sehingga dihormati, ditakuti, bahkan dipuja-puja, seperti keris, jimat, batu akik, dan burung perkutut. Contoh lainnya ialah memohon atau meminta kepada kuburan yang dianggap keramat agar hajatnya dikabulkan. Orang yang berbuat syirik di atas telah melakukan dosa besar. Allah tidak akan mengampuni dosanya selama-lamanya, kecuali jika ia bertobat sebelum mati.

2. Cara Menjauhi Syirik Berkata Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw telah bersabda : “Jauhilah olehmu akan tujuh perkara yang mencelakakan. ” Seorang sahabat bertanya, “Apakah itu, ya Rasulullah ?” . Nabi menjelaskan, “Pertama, menyekutukan Allah; kedua, mengerjakan sihir; ketiaga, membunuh seseorang dengan jalan tidak hak (dibenarkan); keempat, memakan harta anak- anak yatim; kelima, memakan riba; keenam, mundur dari menghadapi musuh Allah; ketujuh, menuduh berzina kepada mukmin yang memelihara kehormatan dirinya. ” (HR Muslim) Perbuatan syirik merupakan penganiyayaan diri sendiri dan kesesatan yang amat besar. Menjauhi perbuatan syirik termasuk perbuatan mulia dan termasuk ibadah kepada Allah swt. Artinya : “ Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya di waktu ia memberi pelajaran kepadanya, “ Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah. Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar – benar kezaliman yang bersar. ” (QS Luqman 31 : 13) Mengapa
 mempersekutukan Allah swt merupakan kezaliman yang besar ? karena perbuatan itu merupakan
 pengkhianatan keji, yaitu menyamakan sesuatu yang melimpahkan nikmat dan karunia dengan sesuatu yang tidak akan pernah sanggup memberikan nikmat dan karunia. Cara menjauhi perbuatan syirik adalah sebagai berikut :

a. Senantiasa mengingat
 atau berzikir dan meyakini kebesaran serta kekuasaan Allah swt yang telah menciptakan seluruh makhluknya.

b. Senantiasa memulai perbuatan baik dengan membaca basmalah.

c. Senantiasa menyatakan dan bersikap syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah swt.

d. Senantiasa berupaya berbuat amal saleh dengan meningkatkan keikhlasan semata- mata karena Allah swt.

e. Senantiasa berperilaku dengan berkepribadian yang berakhlakul karimah dalam upaya mengejar keridaan Allah semata.

f. Senantiasa meyakini bahwa manusia diciptakan hanyalah untuk beribadah kepada Allah. Hanya Allahlah yang disembah serta karena perintah Allah pula kita beribadah.

g. Senantiasa memohon perlindungan Allah swt dari jebakan jebakan setan yang mengarahkan manusia supaya berbuat syirik.

h. Senantiasa berupaya menambah ilmu pengetahuan agar mampu mengetahui rahasia-rahasia serta hikmah ajaran islam, mengetahui manfaat sesuatu yang baik serta bahaya sesuatu yang buruk, dna mengetahui hakikat kebenaran.

i. Senantiasa memperkokoh
 kekuatan iman sehingga dapat lebih mendorong kita untuk berbuat amal saleh dengan ikhlas. Iman dan ilmu akan mendorong untuk berwatak khusuk sehingga setan pun tidak akan mampu menggoda.

B. Riddah

1. Pengertian Riddah Riddah adalah keluar dari agama islam, baik pindah kepada agama yang lain atau menjadi tidak beragama. Orang yang berbuat riddah disebut murtad. Riddah terjadi karena sebab-seba6b berikut ;

a. Perbuatan yang mengkafirkan, seperti menyembah berhala, batu, atau gunung.

b. Perkataan yang mengkafirkan, seperti menghina Allah atau Rasul-Nya. Begitu juga dengan memaki atau menghina salah seorang Nabi Allah swt.

c. Keyakinan yang mengkafirkan, seperti meyakini alam atau makhluk kekal, Allah baru, meyakini zina halal, atau minum yang memabukkan halal. Begitu juga mengharamkan yang dihalalkan Allah swt. Orang murtad itu wajib melakukan tobat sebanyak tiga kali karena perbuatan riddah ialah kebodohan yang nyata. Apabila tidak mau bertobat dan dia mati dalam kemurtadannya, dia mendapat siksa karena kekafirannya itu dan mendapat siksa sebagai penghuni neraka. Firman Allah swt : Artinya : “ Baran siapa yang murtad diantara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran maka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat dan mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. ” (QS Al-Baqarah 2 : 217) Padahal apabila mereka bertobat, Allah swt akan menerima tobatnya. Firman-Nya : Artinya : “Katakanlah kepada orang-orang kafir, jika mereka berhenti dari kekafirannya, niscaya Allah mengampuni dosanya yang telah lalu. ” (QS Al-Anfal 8 : 38) Sabda Rasulullah saw : “Orang-orang Islam yang telah menyaksikan bahwa tiada Tuhan yang sebenarnya melainkan Allah dan bahwasanya Nabi Muhammad pesuruh-Nya, mereka tidak halal dihukum mati, kecuali tiga sebab. Pertama, tsa ’ib (yang pernah bersetubuh) berzina; kedua membunuh orang; ketiga, keluar dari agamanya. ” (HR Jamaah) Orang yang meninggalkan salat wajib dianggap murtad karena yang membedakan muslim dan murtad itu salah satu ukurannya ialah salat. Wajiblah baginya segera bertobat.

2. Cara Menjauhi Perbuatan Riddah Orang menjadi murtad karena dua factor, yaitu faktor dari dalam dan dari luar dirinya. Faktor dari dalam dirinya, yaitu ia tidak berusaha memupuk keimanannya kepada Allah dengan baik. Akibatnya,
perbuatannya
cenderung mengarah pada hal-hal yang dilarang Allah dan mengabaikan hal-hal yang diperintahkan Allah swt. Dengan demikian, lambat laun imannya semakin menipis dan pudar.dalam keadaan seperti ini, orang tersebut mudah tergoda oleh bujukan setan. Pada akhirnya, dia akan meninggalkan atau keluar dari agama Islam. Faktor dari luar dirinya, yaitu keluarnya seseorang dari agamanya disebabkan pengaruh-pengaruh
yang datang dari luar dirinya. Misalnya, pengaruh
 perkawinannya, harta benda, kedudukan, dan teman sepergaulan yang buruk akhlaknya. Firman Allah swt : Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman ! Barang siapa diantara kamu murtad dari agamanya kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai- Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang – orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang mencela. Itulah karunia Allah swt diberikan- Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. ” (QS Al-Maidah 5 : 54) Perbuatan riddah sangat dibenci oleh Allah swt. Oleh karena itu, kita harus berusaha menghindarinya. Cara menghindarkan diri dari perbuatan riddah adalah sebagai berikut :

a. Pelajarilah agama islam dengan sebaik- baiknya, kemudian, yakini, dan amalkan dalam kehidupan sehari-hari dengan tekun dan terus menerus.

b. Hindarkan diri dari pergaulan dengan orang atau teman yang berakhlak buruk. Misalnya, orang yang suka mabuk-mabukan, mengganggu orang, atau suka berkelahi.

c. Senantiasa memupuk keimanan dan keislaman kita. Caranya dengan banyak berbuat
 kebaikan terhadap sesame dan taat menjalankan ibadah, khususnya salat lima waktu.

d. Hindari mengunjungi tempat-tempat yang berbau maksiat. Masih banyak cara lain untuk menghindarkan diri dari bahaya murtad. Akan tetapi, hal terpenting yang harus kita lakukan ialah memperkuat keimanan dan keislaman kita. Bila iman sudah diucapkan dengan lisan, diyakini dengan batin, dan diamalkan dalam kehidupan nyata, insya Allah bahaya syirik dan murtad tidak akan datang pada diri kita...


http:/banypurnama.blogspot.com/2010/12/Hal hal yang menghapus iman.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar